SWEET AND SAOR

Pada malam minggu saya dan teman teman   MTs Asnawiyah berkumpul di rumah Herman untuk membahas “reoni Smp angkatan ke 3”, Herman selaku tuan rumah sudah menyiapkan makanan dan ikan untuk di masak   dan di bakar,   ada sebagian yang membakar ikan, dan ada sebagian yang memasak nasi plus sayurannya. Sebelum acara rapat di mulai, kami sling tukar cerita tentang masa smp dulu dan masa SMA . Kami larut dalam cerita masing masing tentang cerita tersebut. Ada teman yang sudah bekerja dan ada yang kuliah, kami bertukar pikiran dan wawasan tentang pekerjaan, tentang kuliah danhal yang paling menarik ialah ketika saya dan teman teman SMP angkatan 2008 bisa berkumpul, itu adalah anugrah yang terindah   yang bisa Saya dan teman teman syukuri. Acara rapat di mulai pukul 20 : 00 WIB, di sini saya dan teman teman membahas acra apa saja yang akan di lakssanakan dn apakah tempat untuk acara reoninya di luar atau menggunakan fasilitas sekolah smp tempat dulu kami sekolah. Pe...

KEBERSAMAAN BERSAMA RENO RAYNALDI KINAN Pada tingkat 1 saya masuk kelas 1ea12, kehangatan dan kebersamaan terjalin bersama anak anak 1ea12 . pada awal masuk saya saya memakai baju kotak-kotak warna orange, waktu itu sedang boming bomingnya baju jokowi dengan aksen kotak kotaknya. Karena saya memaki baju kemeja dengan aksen kotak kotak maka saya di panggil dengan nama Jokowi, tak apalah itu hanya sekedar panggilan nanti tak akan di panggil seperti itu lagi. Teman yang pertama kali saya kenal adalah Muhammad Taufik iqbal, dia teman bersama ketika ppsppt lalu dia juga pun masuk kelas yang sama. Pertemanan saya bersama Reno Raynaldi Kinan berawal ketika ada tugas kelompok PKTI 1A. Waktu kelompok saya belum cukup 5 orang, karena setiap kelompok min 5 orang. Kelompok tersebut adalah Saya, Aditya Darman, Muhammad Taufik, Misbahul Munir dan Reno Raynaldi Kinan. Dari situlah Saya kenal dengan namanya Reno Raynaldi kinan. Ketika kami pergi kemanan pun kami selalu berdua, di mulai da...

PROMOSITION OF ANGKLUNG TRADITIONAL MUSIC INSTRUMENT IS OWNED ANGKLUNG WEST JAVA History of Angklung Long time ago, angklung was an instrument that had religious ritual function. The main function of angklung was as a medium to invite Dewi Sri (rice goddess/prosperity) to come down to the earth and gave fertility to plants. They used tritonik (three tones) angklung, tetra tonik (four tones) and pentatonic (five tones). This kind of angklung usually calls angklung buhun that means ‘the old angklung’ which had not been influenced by other elements. Until now, some villages still use angklung buhun in many ceremonies, such as pesta panen, ngaseuk pare, nginebkeun pare, ngampihkeun pare, seren taun, nadran, helaran, turun bumi, sedekah bumi, etc. Traditional Angklung Angklung Baduy It has not known from where and when Baduy Angklung came. The spread of this angklung was not too wide. It may be because the perfor...