Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen
Dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, di perlukan
metode pengukuran yang bisa membuat perusahaan mengetahui seberapa besar
konsumen menyukai terhadap produk atau jasa perusahaan.
Menurut Kotler yang dikutip dari Buku Total
Quality Management ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam
melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, diantaranya (Tjiptono, 2003:104):
a. Sistem keluhan dan saran
Organisasi yang berpusat pelanggan (Customer Centered)
memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan
saran dan keluhan. Informasi-informasi ini dapat memberikan ide-ide cemerlang
bagi perusahaan dan memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat
untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.
Sistem keluhan dan saran harus ada bahkan perusahaan harus
menyediakannya, itu sebagai alat komunikasi seorang konsumen agar konsumen bisa
membderikan respon produk yang di belinhya. Pada saat ini perusahaan sudah
banyak memberikan media atau saran dalam penyampaian keluhan dan saran, agar
para konsumen tidak merasa kecewa terhadpap tidak adanya suatu layanan dalam
memberikan saran.
b. Ghost shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan
pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau
bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan temuan-temuannya
mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan
pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu para ghot
shopper juga dapat mengamati cara penanganan setiap keluhan.
Ghost shopping mmerupakan alat sebagai analisis dalam
memberikan gambaran bagi perusahaan, sejauh mana para konsumen membeli produk atau jasa yang bisa di jadikan
konsumen potensial dan konsumen yang bukan potensial. Semua pengusaha harus
melakukan itu, agar mereka dapat mengetahui sejauh mana konsumen itu tertarik
dengan produk atau jaasa yang di hasilkan atau de berikan oleh perusahaan.
c. Lost customer analysis
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal
itu terjadi. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan
customer loss rate juga penting, peningkatan customer loss rate menunjukkan
kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.
Dengan menggunakan Lost customer analysis perusahaan bisa membeuat pelanggan yang siudah pindah ke pemasok lain setidaknya bisa beralih kembali ke pemasok sebelumnya.
d. Survai kepuasan pelanggan
Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan
dengan penelitian survai, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung.
Perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari
pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh
perhatian terhadap para pelanggannya.
Survei kepuasan pelanggan memberikan gambaran terhadap
tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa yang telah dibelinya. Kepuasan
pelanggan adalah salah satu indikator yang bisa membuat perusahaan itu menjadi
berkembang, dengan kata lain perusahaan yang memiliki tingkat kepuasan
pelanggan yang tinggi pasti akan memberikan niulai plus bagin perusahaan
tersebut. Maka dengan itu perlu adfanya survai kepuasan pelanggan, nantinya
perusahaan akan merespon dengan berbenah atau memperbaiki terhadap produk dan jasa dengan car ber
inovasi, agar para konsumen bida puas
tethadap produk atau jasa yang di belinya.
Daftar Pustaka
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen
Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Indeks : Jakarta
Umar, Husein. 1997. Study Kelayakan Bisnis. Edisi
Ketiga. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total
Quality Manajemen. Edisi Revisi. Andy: Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar